Dua Kenikmatan Yang Sering Dilupakan
Selasa 15 Mei 2012
قال رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ
فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :“dua kenikmatan yg sering dilupakan banyak orang, kesehatan dan kelowongan waktu” (Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang
sama – sama kita muliakan Guru kita yang kita cintai fadhilatul sayyid
ad da’i ilallah Al Habib Hud bin Muhammad Bagir Al Athas
matta’Anallahu bihi, para ulama, para kyai, dan para tokoh masyarakat
yang hadir, para sesepuh.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Limpahan puji kehadirat Allah, Maha Raja Tunggal dan Maha Abadi, Yang Maha Melimpahkan Rahmat dengan Kemuliaan-Nya sepanjang waktu dan zaman. Yang di malam mulia ini, di malam 25 Ramadhan, yang padanya terdapat sedemikian banyak hujan cahaya Rahmat Illahi, menghujani umat Nabi Muhammad Saw dengan tawaran – tawaran Illahi yang disampaikan kepada utusan Allah yang paling suci, Sayyidina Muhammad Saw.
Limpahan puji kehadirat Allah, Maha Raja Tunggal dan Maha Abadi, Yang Maha Melimpahkan Rahmat dengan Kemuliaan-Nya sepanjang waktu dan zaman. Yang di malam mulia ini, di malam 25 Ramadhan, yang padanya terdapat sedemikian banyak hujan cahaya Rahmat Illahi, menghujani umat Nabi Muhammad Saw dengan tawaran – tawaran Illahi yang disampaikan kepada utusan Allah yang paling suci, Sayyidina Muhammad Saw.
“Taharraw lailatalqadri fil witri min al’asyril awakhiri min ramadhan”. Demikian riwayat Shahihain Bukhari dan Muslim. “Temuilah kemuliaan malam lailatulqadr di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan, di malam ganjil”. Dan hadits lainnya “temuilah kemuliaan lailatulqadr di 7 malam terakhir, di malam ganjil di bulan Ramadhan”. Semoga
malam ini, malam kemuliaan bagiku dan kalian dilimpahi cahaya kemuliaan
lailatulqadr dan segala Anugerah-Nya. Di malam 25 Ramadhan, kita
berkumpul di dalam cahaya Anugerah Ilahi, terang – benderang menghujani
para tamu-Nya yang berdatangan ke Baitullah, berdatangan ke istana
Keridhoan Allah ini dan tiadalah 1 orang tamu yang akan dikecewakan
oleh Sang Maha Dermawan terkecuali semua tamu disambut dengan Anugerah
Luhur, disambut dengan semulia – mulia Anugerah. Anugerah yang tidak
bisa diberikan pada makhluk satu sama lainnya, Anugerah yang hanya
dimiliki Allah berupa Anugerah yang kekal dan abadi, Kasih Sayang Allah
ditumpah-ruahkan, dihujankan dan dihamparkan kepada para tamu – tamu
Allah. Mereka yang berkumpul di dalam dzikir, berkumpul di dalam
taklim, dan kemuliaan shalawat dan dzikir dzikir Nabawiy, semoga aku dan kalian selalu di dalam Kasih Sayang Rahmat Allah yang abadi dhahiran wa bathinan, dunia dan akhirat.
Hadirin – hadirat, Sang Nabi Saw bersabda “matsalulladzii yadzkurullah walladzii laa yadzkurullah matsalul-hayyi wal-mayyiti”, demikian diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari. “Perumpamaan
orang – orang yang bedzikir mengingat Allah dengan orang yang tidak
pernah mengingat Allah, bagaikan perumpamaan yang hidup dan yang mati”.
Jiwanya padam dari Keluhuran Ilahi, ia makan dan minum melewati hari –
harinya dan lepas dari Anugerah yang abadi. Di hadapan manusia, ia
hidup, berbicara dan berbuat. Namun di hadapan Allah, tiada bedanya
dengan yang mati, karena ia tidak mau mengingat Allah.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Beruntunglah kita yang hadir di majelis agung ini, semoga selalu dalam kemuliaan dzikir sepanjang hidup kita. Dalam pekerjaan, dalam aktifitas, dalam rumah tangga, dalam siang dan malam, semoga jiwa kita selalu diingatkan Allah dan digetarkan Allah pada Cahaya Kemuliaan Nama-Nya.
Beruntunglah kita yang hadir di majelis agung ini, semoga selalu dalam kemuliaan dzikir sepanjang hidup kita. Dalam pekerjaan, dalam aktifitas, dalam rumah tangga, dalam siang dan malam, semoga jiwa kita selalu diingatkan Allah dan digetarkan Allah pada Cahaya Kemuliaan Nama-Nya.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu di malam – malam terakhir ini khususnya, perbanyaklah dzikir dengan menyempurnakan shalat fardhu kita semampunya, dengan memperbanyak dan menambah khusyu’nya semampunya, menyempurnakan shalat tarawih semampunya, memperbanyak bacaan Alqur’an semampunya, meninggalkan segala dosa semampunya, melaksanakan hal – hal yang mulia semampunya. Sungguh teriwayatkan di dalam Shahih Muslim, ketika turunnya firman Allah Swt “Lillahi maa fissamaawaati wamaa fil ardh, wa in-tubduu maa fii anfusikum awtukhfuuhu yuhaasibkum bihillah, fayaghfiru liman yasyaa’ wa yu’addzibu man yasyaa, wallahu ‘alaa kulli syaiin qadiir” Milik Allah seluruh langit dan bumi. Dan Allah Swt mengetahui semua apa yang tersembunyi dan semua yang terlihat. Semua perbuatan kita yang terlihat oleh makhluk atau perbuatan kita yang disembunyikan berupa dosa dan pahala, Allah Maha Melihatnya dan tiada yang tersembunyi bagi Allah. Maka Allah akan menghisab kalian, QS. Al Baqarah : 284). Demikian firman Allah Swt dan Mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan akan menurunkan siksa bagi yang dikehendaki-Nya.
Oleh sebab itu di malam – malam terakhir ini khususnya, perbanyaklah dzikir dengan menyempurnakan shalat fardhu kita semampunya, dengan memperbanyak dan menambah khusyu’nya semampunya, menyempurnakan shalat tarawih semampunya, memperbanyak bacaan Alqur’an semampunya, meninggalkan segala dosa semampunya, melaksanakan hal – hal yang mulia semampunya. Sungguh teriwayatkan di dalam Shahih Muslim, ketika turunnya firman Allah Swt “Lillahi maa fissamaawaati wamaa fil ardh, wa in-tubduu maa fii anfusikum awtukhfuuhu yuhaasibkum bihillah, fayaghfiru liman yasyaa’ wa yu’addzibu man yasyaa, wallahu ‘alaa kulli syaiin qadiir” Milik Allah seluruh langit dan bumi. Dan Allah Swt mengetahui semua apa yang tersembunyi dan semua yang terlihat. Semua perbuatan kita yang terlihat oleh makhluk atau perbuatan kita yang disembunyikan berupa dosa dan pahala, Allah Maha Melihatnya dan tiada yang tersembunyi bagi Allah. Maka Allah akan menghisab kalian, QS. Al Baqarah : 284). Demikian firman Allah Swt dan Mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan akan menurunkan siksa bagi yang dikehendaki-Nya.
Ketika
ayat ini turun, berdatangan para sahabat kehadapan Sang Nabi Saw,
mereka berlutut dan menangis di hadapan Rasulullah Saw, “Wahai
Rasulullah, Allah sudah perintahkan shalat, puasa, zakat dan apa
semampu kami, namun sekarang datang firman Allah, kami akan dihisab,
bagaimana ini sungguh sangat berat?”, maka Nabi Saw bersabda sebagaimana riwayat Shahih Muslim “apakah
kalian akan berkata sebagaimana orang – orang yahudi yang ketika
diperintah mereka berkata “sami’na wa ashaynaa faquuluu sami’na wa
atha’naa”.
Kalian ini jangan seperti orang yahudi, kata Rasul saw. Kenapa? Orang yahudi ketika diperintah Allah, ia berkata “kami dengar tapi kami tidak mau taat, katakan kami dengar dan kami taat”. Maka para sahabat menunduk, menghentikan tangisnya seraya berkata “sami’na wa atha’naa” kami dengar dan kami taat.
Kalian ini jangan seperti orang yahudi, kata Rasul saw. Kenapa? Orang yahudi ketika diperintah Allah, ia berkata “kami dengar tapi kami tidak mau taat, katakan kami dengar dan kami taat”. Maka para sahabat menunduk, menghentikan tangisnya seraya berkata “sami’na wa atha’naa” kami dengar dan kami taat.
Demikian
indahnya iman para sahabat radhiyallahu anhum. Dalam keadaan sunyi
senyap, ketika para sahabat mengalah dan menerima apapun yang sangat
berat yang mereka keluhkan pada Sang Nabi Saw, maka turunlah ayat “aamanarrasuulu
bimaa unzila ilaihi min rabbihii wal mu’minuna kullu aamana billahi wa
malaikatihii wa kutubihii wa rasulihii laa nufarriqu baina ahadin min
rusulihii wa qaluu sami’na wa athanaa ghufranaka rabbana wa ilaikal
mashir, laa yukallifullahu nafsan illa wus’ahaa lahaa maa kasabat wa
‘alaihaa maaktasabat..” sampai akhir ayat. Demikian indahnya Allah Swt.
Setelah
mereka mengadu pada Sang Nabi saw, mereka tidak mampu jika harus
melewati hisab setelah mereka berjuang dengan apa – apa yang mereka
mampu. Lalu bagaimana dengan hisab dari apa – apa yang mereka tidak
mampu? Allah menjawab “Allah tidak memaksa lebih dari kemampuan
kalian”, mereka berkata “sami’na wa athanaa ghufranaka rabbana wa
ilaikal mashir” kami dengar dan kami taat, pengampunan-Mu dan kepada-Mu
kami akan kembali dan Allah tidak memaksa seseorang lebih dari
kemampuannya. Demikian indahnya Allah.
Sekedar
kemampuanmu, berbuatlah dan Allah tidak akan menghisab dengan yang
lebih dari itu. Allah akan menghisab jika kita mampu tapi kita tidak
melakukannya, itu yang akan dihisab oleh Allah Swt.
Bagaimana dengan hal – hal yang kita mampu dan kita masih melakukannya? Allah masih mengajarkan doa “rabbana laa tu-akhidznaa in-nasiinaa aw-akhthanaa” Wahai Allah ampuni kami, jika kami salah dan kami lupa. Allah yang ajarkan. Kalau bahasa logika kita, enak sekali sudah berbuat salah lalu minta pengampunan dosa? Allah yang ajari untuk memberi pengampunan-Nya kepada semua pendosa.
Bagaimana dengan hal – hal yang kita mampu dan kita masih melakukannya? Allah masih mengajarkan doa “rabbana laa tu-akhidznaa in-nasiinaa aw-akhthanaa” Wahai Allah ampuni kami, jika kami salah dan kami lupa. Allah yang ajarkan. Kalau bahasa logika kita, enak sekali sudah berbuat salah lalu minta pengampunan dosa? Allah yang ajari untuk memberi pengampunan-Nya kepada semua pendosa.
Mintalah kepada-Ku, “rabbana
walaa tahmil ‘alainaa ishran kamaa hamaltahu ‘alalladziina min
qablinaa” jangan bebani kami seperti umat – umat yang terdahulu beban
yang berat, beri kami beban yang lebih ringan.
Memangnya boleh seperti itu? minta beban yang lebih ringan?. (sungguh telah) Diajari oleh Allah, agar kau mendapat beban hidup yang lebih ringan. Minta kepada Allah, “Rabbiy di zaman para sahabat bebannya berat sekali, aku tidak mampu berbuat seperti mereka”. Allah sudah ajari agar jangan dibebani umat seperti beban yang berat tapi beri kemuliaannya.
Memangnya boleh seperti itu? minta beban yang lebih ringan?. (sungguh telah) Diajari oleh Allah, agar kau mendapat beban hidup yang lebih ringan. Minta kepada Allah, “Rabbiy di zaman para sahabat bebannya berat sekali, aku tidak mampu berbuat seperti mereka”. Allah sudah ajari agar jangan dibebani umat seperti beban yang berat tapi beri kemuliaannya.
“Walaa
tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bihi” jangan bebani kami dari apa –
apa yang kami tidak mampu.“Wa’fu ‘annaa waghfirlanaa warhamnaa anta
mawlaanaa fanshurnaa ‘alal qaumilkafiriin” kasih sayangilah kami,
maafkanlah kami, dan tolonglah kami dari orang – orang non muslim yang
memusuhi kami.
Tolong agar mereka diberi hidayah,
tolong agar mereka yang memusuhi diberi hidayah dan jika mereka
memerangi, tolong diberi pertolongan agar kita menang. Demikian
indahnya doa yang diajarkan oleh Allah Swt kepadaku dan kalian dan
seluruh umat ini.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul Saw bersabda “wallahi inniy la-astaghfirullah wa atubuilaihi fil yaumi aktsara min sab’ina marrah”.
Demikian riwayat Imam Bukhari didalam musnidnya. “Demi Allah, bahwa aku ini bertaubat dan beristighfar kepada Allah setiap hari lebih dari 70X”. Al Imam Ibn Hajar didalam Fathul Baari bisyarh Shahih Bukhari mensyarahkan makna hadits ini dengan syarah yang panjang, namun ringkasnya adalah Rasul Saw adalah orang yang paling mulia dan ma’shum. Bagaimana beliau bertaubat dan beristighfar atas apa? karena tidak ada dosanya. Maka dua pendapat yang paling kuat dikatakan oleh Al Imam Ibn Hajar, yang pertama adalah Rasul Saw beristighfar dari kemuliaan – kemuliaan yang lewat dari hari – harinya yang belum sempat beliau laksanakan.
Rasul Saw bersabda “wallahi inniy la-astaghfirullah wa atubuilaihi fil yaumi aktsara min sab’ina marrah”.
Demikian riwayat Imam Bukhari didalam musnidnya. “Demi Allah, bahwa aku ini bertaubat dan beristighfar kepada Allah setiap hari lebih dari 70X”. Al Imam Ibn Hajar didalam Fathul Baari bisyarh Shahih Bukhari mensyarahkan makna hadits ini dengan syarah yang panjang, namun ringkasnya adalah Rasul Saw adalah orang yang paling mulia dan ma’shum. Bagaimana beliau bertaubat dan beristighfar atas apa? karena tidak ada dosanya. Maka dua pendapat yang paling kuat dikatakan oleh Al Imam Ibn Hajar, yang pertama adalah Rasul Saw beristighfar dari kemuliaan – kemuliaan yang lewat dari hari – harinya yang belum sempat beliau laksanakan.
Pendapat yang kedua adalah beliau beristighfar
untuk seluruh umatnya, karena Rasul saw kalau berdoa tidak pernah untuk
dirinya tapi selalu menyertakan umatnya. Beliau beristighfar dan
bertaubat untuk umatnya pula, karena didalam riwayat yang tsigah didatangkan
kepadaku amal – amal pahala kalian umatku setelah aku wafat dan
apabila amal kalian baik, aku memuji Allah dan bila amal kalian buruk,
aku beristighfar untuk kalian.
Inilah Sayyidina Nabi Muhammad Saw yang sudah diperintahkan Allah Swt, “fa’lam annnahu Laa ilaaha illallah, wastaghfir lizanbika walil mukminina wal mukminat”
Allah sudah perintahkan kepada Nabi saw untuk beristighfar kepada
mukminin dan mukminat, maka Rasul saw beristighfar lebih dari 70X dan
bertaubat setiap harinya. Kalau yang tidak pernah berdosa saja seperti
ini, bagaimana aku dan kalian?.
Hadirin – hadirat, taubat
itu tidak sesulit yang kita bayangkan. Taubat itu adalah menyesali dosa
kita dan berniat ingin meninggalkan apa yang telah kita perbuat dari
dosa. Jika nanti berbuat lagi jangan difikirkan, itu adalah hari esokmu. Yang penting adalah dosamu yang lalu dan saat ini.
Bagaimana niatnya? Bila kau berniat “Rabbiy..Rabbiy.. (tuhanku.. tuhanku..) aku ini ingin meninggalkan dosa – dosaku dengan kesungguhan”, dan niat itu adalah taubat. Itu kemuliaan taubat tumpah padamu dan cinta-Nya Allah sangat memanjakan mereka – mereka yang bertaubat.
Hadirin – hadirat, semoga aku dan kalian di malam hari ini, di detik agung ini, di malam mulia ini, di majelis mulia ini, semua diterangi dengan cahaya kemuliaan taubat. Kita menyesal dan tidak senang dengan semua dosa yang pernah kita lakukan, semoga Allah beri kekuatan di hari esok untuk memberikan kekuatan bagi kita meninggalkan dosa – dosa kita.
Bagaimana niatnya? Bila kau berniat “Rabbiy..Rabbiy.. (tuhanku.. tuhanku..) aku ini ingin meninggalkan dosa – dosaku dengan kesungguhan”, dan niat itu adalah taubat. Itu kemuliaan taubat tumpah padamu dan cinta-Nya Allah sangat memanjakan mereka – mereka yang bertaubat.
Hadirin – hadirat, semoga aku dan kalian di malam hari ini, di detik agung ini, di malam mulia ini, di majelis mulia ini, semua diterangi dengan cahaya kemuliaan taubat. Kita menyesal dan tidak senang dengan semua dosa yang pernah kita lakukan, semoga Allah beri kekuatan di hari esok untuk memberikan kekuatan bagi kita meninggalkan dosa – dosa kita.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Sebagian di hatinya berkata “aku ini terjebak dosa karena urusan – urusan nafkah” atau urusan lainnya, maka minta kepada Allah kemudahannya agar kau bisa lepas dari dosa itu. Kalau masalah nafkahnya membawa dosa, minta kepada Allah, berikan jalan padaku yang mudah agar mendapatkan nafkah yang lebih baik, atau dalam pekerjaan atau dalam rumah tangganya atau lainnya, adukan kepada Allah, “Rabbiy aku berbuat seperti ini bukan karena kemauanku tapi terjebak, maka tolonglah dengan kemudahan.
Hadirin – hadirat, Yang Maha Mendengar, mendengar semua getaran jiwamu siang dan malam.
Sebagian di hatinya berkata “aku ini terjebak dosa karena urusan – urusan nafkah” atau urusan lainnya, maka minta kepada Allah kemudahannya agar kau bisa lepas dari dosa itu. Kalau masalah nafkahnya membawa dosa, minta kepada Allah, berikan jalan padaku yang mudah agar mendapatkan nafkah yang lebih baik, atau dalam pekerjaan atau dalam rumah tangganya atau lainnya, adukan kepada Allah, “Rabbiy aku berbuat seperti ini bukan karena kemauanku tapi terjebak, maka tolonglah dengan kemudahan.
Hadirin – hadirat, Yang Maha Mendengar, mendengar semua getaran jiwamu siang dan malam.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, bagaimana indahnya Allah Swt berbuat kepada hamba – hamba yang dicintai-Nya. Semoga aku dan kalian dicintai Allah siang dan malam dan merindukan Allah, sebagaimana sabda Nabi saw “man ahabba liqa'iy ahbabtu liqa'ah” barangsiapa rindu jumpa dengan-Ku maka Aku pun rindu jumpa dengannya. (Shahih Bukhari), Sebagian orang berfikir kalau rindu jumpa dengan Allah, dirindukan Allah, cepat wafat dong??,
justru tidak, karena Allah Swt Maha Mampu Memanjangkan Usianya didalam kerinduannya kepada Allah agar semakin dahsyat rindunya, agar semakin dilimpahi kebahagiaan di dunianya, agar ia tahu bagaimana Allah memuliakan hamba – hamba yang rindu pada-Nya di dunia dan akhirat, karena Allah-lah Sang Pemilik dunia dan akhirat.
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, bagaimana indahnya Allah Swt berbuat kepada hamba – hamba yang dicintai-Nya. Semoga aku dan kalian dicintai Allah siang dan malam dan merindukan Allah, sebagaimana sabda Nabi saw “man ahabba liqa'iy ahbabtu liqa'ah” barangsiapa rindu jumpa dengan-Ku maka Aku pun rindu jumpa dengannya. (Shahih Bukhari), Sebagian orang berfikir kalau rindu jumpa dengan Allah, dirindukan Allah, cepat wafat dong??,
justru tidak, karena Allah Swt Maha Mampu Memanjangkan Usianya didalam kerinduannya kepada Allah agar semakin dahsyat rindunya, agar semakin dilimpahi kebahagiaan di dunianya, agar ia tahu bagaimana Allah memuliakan hamba – hamba yang rindu pada-Nya di dunia dan akhirat, karena Allah-lah Sang Pemilik dunia dan akhirat.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kalau menyambung silaturahmi saja bisa meluaskan rezki kita, sebagaimana sabda Sang Nabi Saw riwayat Shahih Bukhari, Rasul saw bersabda “barangsiapa yang ingin diluaskan rezkinya maka ia menyambung silaturahminya”. Bagaimana orang yang menyambung silaturahmi cinta dengan Allah. Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, maka Allah akan luaskan rezkinya dhahiran wa bathinan, dunia wal akhirah. Semoga aku dan kalian di dalam kelompok orang yang rindu dan cinta kepada Allah Swt.
Kalau menyambung silaturahmi saja bisa meluaskan rezki kita, sebagaimana sabda Sang Nabi Saw riwayat Shahih Bukhari, Rasul saw bersabda “barangsiapa yang ingin diluaskan rezkinya maka ia menyambung silaturahminya”. Bagaimana orang yang menyambung silaturahmi cinta dengan Allah. Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, maka Allah akan luaskan rezkinya dhahiran wa bathinan, dunia wal akhirah. Semoga aku dan kalian di dalam kelompok orang yang rindu dan cinta kepada Allah Swt.
Hadirin
– hadirat, diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika Rasul saw
berjalan bersama para sahabatnya (dalam riwayat yang tsigah) maka
lewatlah merangkak seorang bocah kecil menyeberangi jalan maka dalam
salah satu riwayat Rasul saw mengambilnya, dalam riwayat lain Sayyidina
Umar yang mengambilnya, “apakah bayi ini punya ibu?” maka tak lama keluarlah ibunya dari sebuah kemah dan berkata “ibni..ibni”, (anakku.. anakku..) mengambil anak itu, memeluknya dan menyusuinya. Maka para sahabat menangis melihatnya, Rasul saw bertanya “kenapa kalian menangis?, apa yang membuat kalian menangis?”, para sahabat berkata “kelembutan ibu itu kepada anaknya, kami terharu dan menangis wahai Rasul, betapa cintanya ibu itu kepada anaknya”. Rasul saw bersabda “Inallah arham bi’ibaadihi min hadzihi liwaladihaa” Allah lebih cinta dan sayang kepada hamba-Nya daripada anak ini kepada ibunya, lalu Rasul Saw bertanya apakah
mungkin ibu ini melemparkan bayinya ke api?, (para sahabat menjawab)
mustahil wahai Rasullulah…!”,. Demikian pula Allah Swt kepada hamba –
hambaNya yang dicintai-Nya, akan selalu dibela oleh Allah Swt.
Diriwayatkan
di dalam Musnad Imam Ahmad bahwa ketika kejadian seperti ini seorang
wanita melihat Rasul saw, ia sedang membenahi kayu dan bara api yang
menyala, lalu ia mengangkat bayinya “wahai Rasul aku sungguh
tidak akan mungkin melemparkan bayiku ke dalam api, apakah Allah akan
melemparkan hamba – hambaNya yang cinta kepada-Nya ke dalam api?”, maka
Rasul Saw menutup wajahnya, menunduk dan menangis, seraya berkata :
“demi Allah, sungguh Allah tidak akan memberi siksaan dan kehinaan
kepada mereka yang mengucap tiada Tuhan selain Allah”. Semakin
sempurna kalimat ini di sakaratul maut kita, semakin lepas kita dari
siksanya Allah Swt. Sebagaimana sabda Sang Nabi saw riwayat Shahih
Bukhari “man qaala lailahailallah khaalishan min qalbihi
haramahullahu alannaar” barangsiapa yang mengucap lailahailallah dari
dasar hatinya dan ia wafat maka Allah haramkan ia dari api neraka. (Shahih Bukhari)
Hadirin – hadirat, semoga aku dan kalian dalam cahaya keagungan lailahailallah…
Diriwayatkan
didalam riwayat yang tsigah (tsiqah : kuat), ketika seorang yang cinta
kepada Allah di masa hidupnya tapi ia sudah terlanjur banyak berbuat
dhalim kepada orang lain maka ketika didalam sidang akbar ia dihadapkan
ke hadapan Allah Swt dan ditimbang amalnya, sebagaimana hadits yang
telah saya sampaikan beberapa waktu yang lalu bahwa disana itu
pertimbangan amal, bukan pertimbangan harta dan dinar dan dirham, jadi
alat tukarnya pahala dan dosa. Orang yang pernah berbuat dosa dan belum
sempat meminta maaf akan diambil pahalanya oleh orang yang pernah ia
dhalimi. Kalau pahalanya sudah habis untuk membayar hutang – hutang
dosanya pada makhluk, maka masih tersisa hutang – hutang dosa, diambil
dosa orang itu ditangguhkan padanya sebesar dosanya. (Shahih Bukhari)
Ketika
seorang hamba yang mencintai Allah, berdiri di sidang akbar, ia banyak
berbuat dhalim kepada orang dan belum sempat meminta maaf dan memohon
ridho, namun Allah tidak membiarkan hamba yang mencintai-Nya ini masuk
ke dalam neraka, Allah membelanya. “Hamba-Ku apa yang kau dapat
dari mizan (timbangan), bagaimana timbangan amalmu?”, “habis Rabbiy,
masih tersisa dosa – dosa orang ini yang ditumpahkan padaku, aku harus
masuk neraka untuk menebusnya”. Allah bertanya kepada sang penuntut
“engkau pernah didhalimi oleh orang yang cinta kepada-Ku ini?”, “betul
wahai Allah”, “kenapa engkau tidak memaafkannya?”, “wahai Allah, kalau
aku memaafkannya, aku pasti masuk neraka, karena aku pun mempunyai
tunggakan dosa yang banyak. Tidak kumaafkan pun aku masih harus masuk
neraka, apalagi kalau aku memaafkannya, makin lama aku di neraka”, maka
Allah berkata “lihat ke atas”, lalu ia pun melihat ke atasnya, ia
lihat istana cahaya yang megah dan mewah. Bergetar ia melihat istana
itu dan berkata “Rabbiy, untuk siapa istana itu?”, Allah berkata
“untukmu, kalau kau mau memaafkan hamba-Ku yang Ku-cintai”,
Allah tidak mau hamba yang merindukan dan mencintai-Nya menyentuh
neraka, Allah tebus dosanya, mudah bagi Allah memberikan surga kepada
orang itu. “Ini untukmu kalau kau mau memaafkan hamba-Ku yang
Ku-cintai”, “kumaafkan wahai Allah, kumaafkan, aku bebas dari neraka,
Alhamdulillah aku mendapat surga yang demikian megahnya”. Maka Allah persilahkan hamba-Nya yang dicintai-Nya masuk ke dalam surga. Semoga Allah Swt menjadikanku dan kalian hamba yang dicintai-Nya dengan kebahagiaan dunia dan akhirat. Ya Rahman Ya Rahim.
Hadirin
– hadirat, Idul Fitri telah dekat di hadapan kita. Tinggal kurang
lebih 4 malam lagi ramadhan, sekitar 4 malam lagi, setelah itu selesai.
Bagaimana dengan ramadhan kita yang lalu? Maafkan semua orang – orang
yang pernah berbuat salah padamu, jangan jadikan jiwa kita mendendam,
karena apa? karena dengan memaafkan dosa orang lain kepada kita, Allah
akan pemaaf kepada kita. Jangan maafkan orang itu yang berbuat jahat
padamu karena dia. Tapi maafkan karena Allah…., Aku memaafkannya bukan
karena dia, tapi karena Allah, aku punya dosa kepada Allah dan punya
salah kepada Allah, kalau aku tidak maafkan orang ini, bagaimana? aku
malu minta maaf kepada Allah atas dosaku. Tapi sebaliknya, kalau kau
melupakan orang yang pernah berbuat jahat padamu, tanpa menunggu ia
meminta maaf, kau sudah maafkan atas nama Allah Swt dan dimaafkan.
Allah Swt akan malu tidak memaafkan.
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika seorang yang selalu menghutangi orang lain, ia menghutangi harta, dihutangi oleh orang lain. Ia berkata kepada pembantunya “kalau orang yang susah, biar.., biar saja.., jangan ditagih hutangnya”. Di saat hari kiamat, dia ditagih oleh dosa – dosanya, maka Allah berkata “biarkan dia, biarkan, maafkan ia”. Di masa hidupnya ia pemaaf, maka di hari kiamat Allah malu untuk tidak memaafkannya.
Semoga Allah menerangi jiwaku dan jiwa kalian dengan sifat pemaaf. Orang yang dibenci, di fitnah dan di musuhi itu (misalnya aku, misalnya engkau) kita tidak mendendam, kita makin mulia di sisi Allah, dia makin hina disisi Allah. Kita dapat pahala tanpa beramal sudah ada tumpukan pahala karena memaafkan kesalahan orang pada kita. Orang jahat pada kita, dhalim pada kita, kita maafkan, kita makin diangkat oleh Allah dan dilimpahi keberkahan, dia makin hina disisi Allah. Maka apa ruginya kita memaafkan orang lain?, jika dengan itu kita mendapatkan anugerah dari kebahagiaan dunia dan akhirat.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, semoga Allah membersihkan jiwa kita dari sifat dendam dan sifat musuh kepada orang lain, terutama saudara – saudari kita muslimin – muslimat.
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika seorang yang selalu menghutangi orang lain, ia menghutangi harta, dihutangi oleh orang lain. Ia berkata kepada pembantunya “kalau orang yang susah, biar.., biar saja.., jangan ditagih hutangnya”. Di saat hari kiamat, dia ditagih oleh dosa – dosanya, maka Allah berkata “biarkan dia, biarkan, maafkan ia”. Di masa hidupnya ia pemaaf, maka di hari kiamat Allah malu untuk tidak memaafkannya.
Semoga Allah menerangi jiwaku dan jiwa kalian dengan sifat pemaaf. Orang yang dibenci, di fitnah dan di musuhi itu (misalnya aku, misalnya engkau) kita tidak mendendam, kita makin mulia di sisi Allah, dia makin hina disisi Allah. Kita dapat pahala tanpa beramal sudah ada tumpukan pahala karena memaafkan kesalahan orang pada kita. Orang jahat pada kita, dhalim pada kita, kita maafkan, kita makin diangkat oleh Allah dan dilimpahi keberkahan, dia makin hina disisi Allah. Maka apa ruginya kita memaafkan orang lain?, jika dengan itu kita mendapatkan anugerah dari kebahagiaan dunia dan akhirat.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, semoga Allah membersihkan jiwa kita dari sifat dendam dan sifat musuh kepada orang lain, terutama saudara – saudari kita muslimin – muslimat.
Sampailah kita kepada hadits mulia yang kita baca bersama – sama tadi. “Ni’mataani
maghbubun fihima katsirun minannaas, ashshihatan walfaraaghu” Dua hal
kenikmatan yang sering dilupakan oleh orang, kesehatan dan kekosongan
waktu. Kesehatan sering dilupakan oleh orang, demikian pula
kekosongan waktu. Ini dua kenikmatan besar dari Allah untuk kita
mendapatkan kemuliaan, kebahagiaan, kesuksesan, kesejahteraan. Ini
anugerah waktu diberi oleh Allah, kesehatan dan kekosongan waktu.
Dipakai apa kekosongan waktu kita dan kesehatan kita?. Kalau sudah
sakit, hadirin – hadirat sungguh kenikmatannya sehat baru terasa.
Barangkali kalian juga sering merasakan sakit.
Saya pernah enam
bulan di kursi roda, tidak bisa berdiri. Kata dokter perlu delapan
tahun baru bisa berdiri. Tapi Alhamdulillah dengan doa Guru Mulia,
beliau mendoakan dan selesai. Tapi enam bulan saya di kursi roda. Itu
enam bulan hadirin.., melihat gelas di depan meja, saya tidak bisa
berdiri mencapainya. Iri melihat orang yang bisa berjalan. Rabbiy
alangkah nikmatnya berjalan... dua meter dihadapanku, aku tidak bisa
mengambilnya, tidak bisa turun dari ranjang, harus nunggu ada yang
membawakan kursi roda. Gelas di hadapan dua meter tidak bisa
meraihnya, haus harus nunggu orang datang. Ini keadaan kenikmatan bagi
mereka yang berjalan,terasa sekali nikmatnya. Betapa indahnya mereka
bisa berjalan, kesana – kemari, bisa keluar rumah, bisa kemana – mana,
Saya duduk di kursi..., Itu hadirin – hadirat, tentunya kita tidak
menginginkan datangnya musibah tapi ingatlah kenikmatan dari Allah,
kesehatan kita dan kelowongan waktu.
Kelowongan waktu itu,
kalau ada waktu kosong gunakan untuk hal yang abadi, afdhol. Gunakan
untuk hal yang mencari kemuliaan di dunia, jika niatnya baik maka akan
baik. Namun untuk hal yang abadi, afdhol. Kalau cuma beberapa menit
ambil wudhu, sudah, sepanjang kau belum batal (maka) jadi pahala.
Duduk, berdiri, berjalan, keluar rumah, jadi pahala itu selama engkau
masih dalam keadaan suci dan berwudhu. Berapa menit wudhu?, (sekitar 2
menit saja atau kurang) kosong waktu 2 menit, wudhulah (maka) sampai
kau batal wudhu, kau dalam ibadah.
Hadirin – hadirat, demikian
indahnya kekosongan waktu diberikan oleh Allah Swt maka sempurnakanlah.
Akan datang masanya kita akan kehilangan semua waktu kita dan Rasul
saw bersabda riwayat Imam Bukhari didalam Shahihnya. “jika datang waktu kosong di waktu sore, jangan menunggu waktu kosong besok pagi,
apapun yang bisa kau perbuat dari kemuliaan, perbuatlah. Bisa
silaturahmi, silaturahmi, tidak bisa dengan telpon, tidak bisa telepon,
(maka) sms, tidak bisa sms, berdoa untuk muslimin – muslimat. Berbuat
apapun, jangan sampai tunggu besok pagi, sekarang jalankan selama ada
waktu yang kosong. Kalau sudah datang waktu sore, jangan menunggu (menunda berbuat baik) waktu pagi. Lakukan apa yang bisa kita lakukan pada waktunya. Ambil waktu sehatmu dari sebelum waktu sakitmu dan ambil kesempatan mulia di masa hidupmu sebelum engkau wafat.
Hadirin
– hadirat, berlian – berlian kehidupan yang abadi diajarkan oleh Nabi
kita Muhammad saw dan tentunya jangan lupa mencintai Rasulullah Saw.
Manusia yang paling mencintai umatnya, paling mencintaiku dan kalian
dunia dan akhirat. Dan ucapan ini merupakan firman Allah “laqad
jaa-akum rasulun min anfusikum a’ziizun a’laihi maa a’nittum hariishun
a’laikum bil mu’miniina raufurrahiim” datang kepada kalian seorang
Rasul dari bangsa kalian, sangat berat memikirkan musibah kalian dan
sangat menjaga kalian dan berlemah lembut kepada umatnya yaitu orang –
orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. (QS. At Taubah : 128)
Cinta beliau abadi kepada umatnya, sebelum umatnya mencintai beliau saw.
Cinta beliau abadi kepada umatnya, sebelum umatnya mencintai beliau saw.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kerinduan Rasul saw pada orang yang rindu pada beliau sudah disampaikan di masa hidup beliau bahwa akan datang orang yang rindu kepada beliau setelah beliau wafat. Seraya bersabda sambil menangis “aku rindu pada saudara – saudaraku”, para sahabat berkata “kami saudaramu ya Rasulullah”, Rasul berkata “mereka itu adalah orang – orang yang hidup setelah aku wafat, mereka ikut agama Islam dan mereka itu rindu melihat wajahku lebih dari harta dan keluarganya”.(Shahih Muslim)
Kerinduan Rasul saw pada orang yang rindu pada beliau sudah disampaikan di masa hidup beliau bahwa akan datang orang yang rindu kepada beliau setelah beliau wafat. Seraya bersabda sambil menangis “aku rindu pada saudara – saudaraku”, para sahabat berkata “kami saudaramu ya Rasulullah”, Rasul berkata “mereka itu adalah orang – orang yang hidup setelah aku wafat, mereka ikut agama Islam dan mereka itu rindu melihat wajahku lebih dari harta dan keluarganya”.(Shahih Muslim)
Maksudnya (diantaranya)
perkumpulan seperti ini, kita meninggalkan harta dan keluarga kita.
Rumah kita tinggal, harta kita tinggal, kesibukan tinggal, duduk
disini.
Disini kita tidak melihat Rasulullah (saw), kalau
kita melihat Rasul (saw) barangkali dari minggu lalu kita tidak keluar
dari tempat ini untuk menunggu munculnya wajah Sayyidina Muhammad Saw. Semoga
Allah memuliakanku dan kalian yang mencintai Nabi kita Muhammad Saw.
Ada beberapa dari saudara – saudara kita, bukan satu orang yang
bermimpikan disaat acara di Masjid At-Tiin bahwa Ahlulbadr bersama kita
berjumpa dengan Rasulullah Saw. Semoga ini menjadi qabul bagi kita
bersama Ahlulbadr di dunia dan akhirat. Di dunia dalam keberkahan
Ahlulbadr, di akhirat bersama Ahlulbadr dan Imam Ahlulbadr Sayyidina
Muhammad Saw dalam kedamaian. Ya Rahman Ya Rahim
Hadirin – hadirat, Al
Imam Abul Abbas Muhammad bin Ishaq Atsaqafi alaihi rahmatullah,
(atasnya Rahmat Allah swt) seorang Al hafidz dan seorang muhaddits yang
meriwayatkan lebih dari 5000 hadits,. Abul Abbas Muhammad bin Ishaq
Atsaqafi melakukan 7X pergi haji, pahalanya dihadiahkan untuk
Rasulullah Saw. Dan ia menyembelih 12.000 ekor kambing, pahalanya untuk
Rasulullah Saw. Dan ia berkata “aku meng-khatamkan 12.000X khatamul
qur’an, kuhadiahkan untuk Rasulullah Saw”. Hadirin, siapa diantara kita berlomba – lomba mengirim hadiah untuk Sayyidina Muhammad Saw. Semoga acara di At-Tiin itu menjadi hadiah bagi Rasulullah Saw. Amin allahumma amin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Beberapa hal yang perlu saya jelaskan sebelum saya menyelesaikan tausiyah dan doa. Banyak muncul pertanyaan tentang zakat profesi. Zakat profesi tidak diakui dalam seluruh madzhab. Zakat setiap bulan tidak diakui oleh seluruh madzhab. Bahwa semua madzhab, Imam Hambali, Hanafi, Syafi’i, Maliki tidak mengakui adanya zakat bulanan atau zakat penghasilan. Yang ada adalah zakat harta dan zakat tijarah (dagang). Zakat cuma ada 7, tidak ada lebih dari itu :
1. Zakat Ma’din (tambang emas, perak, besi atau lainnya) semua tambang itu ada zakatnya. Zakatnya begitu dapat langsung dikeluarkan zakatnya, bukan penghasilan tapi dari tambang bumi.
2. Zakat Rikaz (harta karun) pendaman harta kalau ditemukan ada zakatnya
3. Zakat Ni’am (hewan ternak) kalau memelihara hewan berupa kambing, unta, sapi, kerbau ada zakatnya
4. Zakat Tsimar (buah – buahan)
5. Zakat Maal (harta)
6. Zakat Tijarah (perdagangan)
7. Zakat Fitrah (badan)
Beberapa hal yang perlu saya jelaskan sebelum saya menyelesaikan tausiyah dan doa. Banyak muncul pertanyaan tentang zakat profesi. Zakat profesi tidak diakui dalam seluruh madzhab. Zakat setiap bulan tidak diakui oleh seluruh madzhab. Bahwa semua madzhab, Imam Hambali, Hanafi, Syafi’i, Maliki tidak mengakui adanya zakat bulanan atau zakat penghasilan. Yang ada adalah zakat harta dan zakat tijarah (dagang). Zakat cuma ada 7, tidak ada lebih dari itu :
1. Zakat Ma’din (tambang emas, perak, besi atau lainnya) semua tambang itu ada zakatnya. Zakatnya begitu dapat langsung dikeluarkan zakatnya, bukan penghasilan tapi dari tambang bumi.
2. Zakat Rikaz (harta karun) pendaman harta kalau ditemukan ada zakatnya
3. Zakat Ni’am (hewan ternak) kalau memelihara hewan berupa kambing, unta, sapi, kerbau ada zakatnya
4. Zakat Tsimar (buah – buahan)
5. Zakat Maal (harta)
6. Zakat Tijarah (perdagangan)
7. Zakat Fitrah (badan)
Dan
tidak ada lagi zakat penghasilan. Jadi sebagian orang yang mengada –
adakan di masa sekarang ini sungguh bukan hal yang benar. Kalau disebut
shadaqah penghasilan atau shadaqah profesi kita terima,
Karena shadaqah hukumnya sunnah, boleh – boleh saja. Tapi kalau zakat,
zakat itu fadhu a’in, tidak boleh ditambah – tambah fardhu a’in. Kalau
sudah fardhu a’in tidak dilakukan, orang yang tidak mengeluarkan zakat,
maka halal harta dan darahnya. Jadi tidak bisa zakat profesi diada –
adakan sebagai zakat. Kalau shadaqah profesi / penghasilan setiap bulan
mau shadaqah 2,5%, jangankan setiap bulan, mau setiap hari pun shadaqah
merupakan sunnah Nabi saw. Tentukan setiap hari shadaqah, atau hari
Jum’at shadaqah atau tiap bulan potong gaji, mau 2,5%, mau 10%, mau 20%,
mau 50%, mau seluruhnya, silahkan tapi shadaqah…., jangan bicara
zakat.
Kalau zakat adalah hal yang fardhu a’in dan tidak bisa ditambah atau dikurangi. Kalau alasan mereka zakat profesi katanya zaman sekarang banyak orang keluar dari Islam karena kemiskinannya, jadi harus ditambah. Kalau begitu banyak yang maksiat, shalat ditambah menjadi 7X setiap harinya??. Tidak bisa begitu tentunya, shalat fardhu tetap 5 waktu dalam jumlah 17 rakaat, tidak bisa ditambah lagi, kalau mau ditambah lagi dengan hal – hal yang sunnah maka afdhal.
Kalau zakat adalah hal yang fardhu a’in dan tidak bisa ditambah atau dikurangi. Kalau alasan mereka zakat profesi katanya zaman sekarang banyak orang keluar dari Islam karena kemiskinannya, jadi harus ditambah. Kalau begitu banyak yang maksiat, shalat ditambah menjadi 7X setiap harinya??. Tidak bisa begitu tentunya, shalat fardhu tetap 5 waktu dalam jumlah 17 rakaat, tidak bisa ditambah lagi, kalau mau ditambah lagi dengan hal – hal yang sunnah maka afdhal.
Demikian
pula zakat, tidak bisa ditambah lagi dan tidak ada dalilnya. Dalil
yang dipegang oleh mereka yang mengatakan bahwa Khalifah Muawiyah bin
Abu Sufyan ra menjalankan setiap bulan mengeluarkan zakat atau
shadaqah, Dikatakan oleh para muhaddits kita bahwa itu untuk dirinya.
Kalau untuk dirinya maka itu terserah yang mengeluarkan setiap bulannya.
Misalnya saya atau kalian tiap bulan mengeluarkan sekian, terserah,
tapi ia tidak memerintahkan untuk yang lainnya tapi untuk dirinya
sendiri.
Dan dijelaskan oleh Hujjatul Islam wabarakatul anam Al Imam Nawawi menjawab tentang masalah ini bahwa orang – orang yang mengatakan adanya zakat selain haul dan nishob (haul : sempurna setahun, Nishab : batas minimal harta yg dikenai zakat) adalah mereka tidak memperhatikan hadits shahih riwayat Imam Malik dari Nafi’ dari ibn Umar yang ini dikatakan oleh Imam Bukhari sebagai silsilah Dzahabiyah (rantai sanad hadits tekuat), maksudnya silsilah perawi hadits yang paling shahih adalah dari Imam Malik dari Nafi dari Ibn Umar dari Rasulullah saw yang mengatakan tidak ada orang yang zakat harta kecuali melewati 1 tahun baru bisa dizakati kalau melewati nishob. Apa itu nishob? Nishob itu adalah batas minimal, kalau lebih dari itu maka wajib mengeluarkan zakat harta. Jadi (jika) mempunyai (gaji/penghasilan) bulanan, tidak ada kewajiban mengeluarkan zakat. Tapi kalau menaruh uang, terus disimpan sampai setahun dan tidak kurang dari nishob. Berapa nishob?, Nishob adalah harga 84gram emas murni. Jadi seharga 84gram emas murni itu berbeda – beda, setiap hari berbeda. Berapa 84gram emas murni itu? seandainya 84 juta (misalnya) berarti kalau mempunyai harta lebih dari 84 juta sampai setahun tidak kurang, kena zakatnya 2,5% itu zakat harta.
Tapi kalau profesi dan gaji tiap bulan tidak ada zakatnya. (mengada adakan zakat bulanan pada gaji dan profesi) Itu adalah bid’ah dhalalah yang diada – adakan dengan riwayat yang tidak shahih. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.
Dan dijelaskan oleh Hujjatul Islam wabarakatul anam Al Imam Nawawi menjawab tentang masalah ini bahwa orang – orang yang mengatakan adanya zakat selain haul dan nishob (haul : sempurna setahun, Nishab : batas minimal harta yg dikenai zakat) adalah mereka tidak memperhatikan hadits shahih riwayat Imam Malik dari Nafi’ dari ibn Umar yang ini dikatakan oleh Imam Bukhari sebagai silsilah Dzahabiyah (rantai sanad hadits tekuat), maksudnya silsilah perawi hadits yang paling shahih adalah dari Imam Malik dari Nafi dari Ibn Umar dari Rasulullah saw yang mengatakan tidak ada orang yang zakat harta kecuali melewati 1 tahun baru bisa dizakati kalau melewati nishob. Apa itu nishob? Nishob itu adalah batas minimal, kalau lebih dari itu maka wajib mengeluarkan zakat harta. Jadi (jika) mempunyai (gaji/penghasilan) bulanan, tidak ada kewajiban mengeluarkan zakat. Tapi kalau menaruh uang, terus disimpan sampai setahun dan tidak kurang dari nishob. Berapa nishob?, Nishob adalah harga 84gram emas murni. Jadi seharga 84gram emas murni itu berbeda – beda, setiap hari berbeda. Berapa 84gram emas murni itu? seandainya 84 juta (misalnya) berarti kalau mempunyai harta lebih dari 84 juta sampai setahun tidak kurang, kena zakatnya 2,5% itu zakat harta.
Tapi kalau profesi dan gaji tiap bulan tidak ada zakatnya. (mengada adakan zakat bulanan pada gaji dan profesi) Itu adalah bid’ah dhalalah yang diada – adakan dengan riwayat yang tidak shahih. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.
Kita bermunajat kepada Allah Swt, masih tersisa 4 malam dihadapan kita. Semoga
Allah muliakan kita didalam keluhuran, di malam yang agung ini dan juga
jangan lupa acara – acara kita masih di depan kita. Malam selasa yang
akan datang, mereka yang sudah mudik semoga diberi keselamatan oleh
Allah Swt, mereka yang ada di Jakarta, punya kesempatan hadir, majelis
ini tidak pernah libur selama saya masih hidup, insya Allah majelis ini
berlanjut walau malam lebaran.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Semoga Allah tidak mengurangi waktu kita untuk jumpa dengan Rasulullah Saw di surga firdaus kelak, amin allahumma amin. Dan juga malam sabtu yang akan datang, ziarah kubronya bukan malam mingu tapi malam sabtu karena malam 29 kita ziarah kubro ke luar batang dari majelisnya di masjid walikota depok. Dari sana konvoi ke luarbatang, insya Allah. Saya harapkan jamaah semuanya jangan mendahului ke makam, ikut duduk diacara bersama kemuliaan shalawat Rasul Saw di majelis, baru menghadap ziarah ke maqam Al Habib Husein bin Abibakar Alaydrus luar batang.
Semoga Allah tidak mengurangi waktu kita untuk jumpa dengan Rasulullah Saw di surga firdaus kelak, amin allahumma amin. Dan juga malam sabtu yang akan datang, ziarah kubronya bukan malam mingu tapi malam sabtu karena malam 29 kita ziarah kubro ke luar batang dari majelisnya di masjid walikota depok. Dari sana konvoi ke luarbatang, insya Allah. Saya harapkan jamaah semuanya jangan mendahului ke makam, ikut duduk diacara bersama kemuliaan shalawat Rasul Saw di majelis, baru menghadap ziarah ke maqam Al Habib Husein bin Abibakar Alaydrus luar batang.
Demikian hadirin – hadirat, yang memiliki waktu malam sabtu yang akan datang.
(mengenai)
Malam ahad, (yaitu) malam minggu, kita lihat keputusan, kalau malam
lebaran ya takbiran malam minggu, atau malam senin (lebaran) kita lihat
keputusannya.
Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.
Kita bermunajat kepada Allah demi malam – malam agung nan mulia ini, Rabbiy jadikanlah malam ini malam termulia sepanjang usia kami, pastikanlah Kau menjawab segenap doa di malam mulia ini. Ya Rahman Ya Rahim, doa kami, munajat kami, harapan kami, kesusahan kami, keluh kesah kami, kami angkat detik ini dari semua perasaan dan kami tumpahkan di samudera keluasan-Mu. Rabbiy Rabbiy pastikan kami menjadi hamba yang paling Kau cintai dan jadikan kami bersama orang – orang yang Kau cintai, limpahi kami kebahagiaan dunia dan akhirat, limpahi kami kedamaian dunia dan akhirat, juga bagi ayahbunda kami, juga bagi masyarakat kami, bagi bumi Jakarta dan seluruh wilayah muslimin. Ini bangsa kita, bangsa muslimin terbesar di muka bumi, limpahi kemakmuran, tenangkan bumi dari musibah, tenangkan bumi dari gempanya, tenangkan lautan dari tsunami, tenangkan angin dari segala puyuhnya, tenangkan hujan dari segala banjirnya. Ya Rahman Ya Rahim, jadikanlah hari – hari kami dipenuhi Rahmat, jadikanlah siang dan malam kami dalam cahaya Rahmat, inilah doa di malam agung. Ya dzaljalali wal ikram, kabulkanlah dan pandang semua niat dan hajat semua hadirin – hadirat, pandang seluruh wajah dengan semua harapan mereka yang berpadu pada nama-Mu Yang Maha Luhur, semua hajat kami yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui, kabulkanlah Rabbiy
Kita bermunajat kepada Allah demi malam – malam agung nan mulia ini, Rabbiy jadikanlah malam ini malam termulia sepanjang usia kami, pastikanlah Kau menjawab segenap doa di malam mulia ini. Ya Rahman Ya Rahim, doa kami, munajat kami, harapan kami, kesusahan kami, keluh kesah kami, kami angkat detik ini dari semua perasaan dan kami tumpahkan di samudera keluasan-Mu. Rabbiy Rabbiy pastikan kami menjadi hamba yang paling Kau cintai dan jadikan kami bersama orang – orang yang Kau cintai, limpahi kami kebahagiaan dunia dan akhirat, limpahi kami kedamaian dunia dan akhirat, juga bagi ayahbunda kami, juga bagi masyarakat kami, bagi bumi Jakarta dan seluruh wilayah muslimin. Ini bangsa kita, bangsa muslimin terbesar di muka bumi, limpahi kemakmuran, tenangkan bumi dari musibah, tenangkan bumi dari gempanya, tenangkan lautan dari tsunami, tenangkan angin dari segala puyuhnya, tenangkan hujan dari segala banjirnya. Ya Rahman Ya Rahim, jadikanlah hari – hari kami dipenuhi Rahmat, jadikanlah siang dan malam kami dalam cahaya Rahmat, inilah doa di malam agung. Ya dzaljalali wal ikram, kabulkanlah dan pandang semua niat dan hajat semua hadirin – hadirat, pandang seluruh wajah dengan semua harapan mereka yang berpadu pada nama-Mu Yang Maha Luhur, semua hajat kami yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui, kabulkanlah Rabbiy
Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama)
Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah.. didalam nama-Mu tersimpan
segenap anugerah, dalam nama-Mu tersimpan segala kenikmatan dan
kebehagiaan, dalam nama-Mu tersimpan penciptaan dunia dan akhirat, Ya
Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah.. didalam nama-Mu tersimpan takdir
kami, ketentuan hidup kami dalan nama-Mu, Ya Allah, Ya Allah..Ya
Allah..Ya Allah.. Ya Rahman Ya Rahim
Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah
Kita teruskan dengan munajat meminta kepada Allah disingkirkan segala musibah, kesusahan, dan kesulitan kita dengan bertawassul kepada Ahlulbadr. Ya tafadhol masykura.. Malam selasa depan sudah bulan syawal dan majelis mulai pukul 21.00 WIB. karena ramadhan (majelis dimulai) pukul 21.30 atau 21.15 WIB karena ada tarawih, jadi kalau selain ramadhan majelis mulai jam 9 malam.
Kita teruskan dengan munajat meminta kepada Allah disingkirkan segala musibah, kesusahan, dan kesulitan kita dengan bertawassul kepada Ahlulbadr. Ya tafadhol masykura.. Malam selasa depan sudah bulan syawal dan majelis mulai pukul 21.00 WIB. karena ramadhan (majelis dimulai) pukul 21.30 atau 21.15 WIB karena ada tarawih, jadi kalau selain ramadhan majelis mulai jam 9 malam.
Hadirin – hadirat
yang dimuliakan Allah, saya mohon doa karena tempat kita ini sudah
semakin Allhamdulillah padat dan tidak mencukupi. Kita mau pindah juga,
jamaah berat terutama masyarakat juga berat, sebagian besar jamaah
juga berat bila pindah tempat. Lantas apa yang bisa kita perbuat?, Kita
berharap dan saya mohon doa pada jamaah juga agar turut mendoakan
tempat sebelah ini insya Allah akan kita bebaskan untuk memperluas
Majelis Rasulullah Saw…, Semoga tempat sebelah ini bisa kita bebaskan dan menjadi tanah daripada majelis kita diperluas ke sebelah ini, jadi wilayahnya bisa dipadu majelisnya.. tanah sebelah bisa kita bebaskan untuk milik Majelis Rasulullah Saw (jika ada kemampuan).
Cukup luas tanah disebelah ini, bisa dibebaskan sekaligus untuk markas kita yang selama ini masih mengontrak dan ini niat hanya bergantung kepada Allah Swt dan menggantungkan dengan doa (belum ada kemampuan dananya), dengan amin, harapan kalian, semoga doa ini diijabah. Amin allahumma amin. Kita mintakan doa penutup (pada) Guru kita yang kita cintai Al Habib Hud bin Muhammad Bagir Al Attas tentunya dengan talqin, ya tafadhol masykura.
Cukup luas tanah disebelah ini, bisa dibebaskan sekaligus untuk markas kita yang selama ini masih mengontrak dan ini niat hanya bergantung kepada Allah Swt dan menggantungkan dengan doa (belum ada kemampuan dananya), dengan amin, harapan kalian, semoga doa ini diijabah. Amin allahumma amin. Kita mintakan doa penutup (pada) Guru kita yang kita cintai Al Habib Hud bin Muhammad Bagir Al Attas tentunya dengan talqin, ya tafadhol masykura.
Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar